Teman Teman KHI Yth, Sewaktu saya menjadi pembicara di Pameran Ekonomi Kreatif 2009 yang digelar oleh Deperindag RI di JCC pada 7 Agustus silam, saya sempat ditanya sama Presenter Ade Herlina yang juga moderator ketika itu. Apakah Historia (KHI red) terlibat dalam pengerjaan film ini? Atau mungkin sekedar dilibatkan dalam pembuatan film ini? Terang saja saya menjawab, tidak sama sekali. Saya bahkan tidak tahu akan muncul film ini. Tiba2 ada promo di media masa bahwa akan premiere dan saya diajak sama teman, tapi sampai sekarang saya belum nonton. Kenapa Ade Herlina menanyakan tentang ini, karena persis letak booth KHI sangat berdekatan dengan boothnya film merah putih. Melalui LCD screen yang ada di booth merah putih saya dapat menyaksikan dibalik layar pembuatan film itu. Sepintas bagi orang awam film itu memang bagus dan sesuai dengan latar belakang 1945-46. Tapi bagi kami yang mengerti, minimal tahu dari ratusan film2 dokumenter Belanda lama yang KHI punya, ribuan foto2 lama, dan peta2 lama yang berlatar tahun itu, film tersebut seperti di negeri antah berantah. (Lihat tulisan terdahulu dari Doktor Rushdy dan Kartono M, dll, di milist KHI). Film Merah Putih adalah karya anak bangsa. Suatu kebanggaan bagi kita semua, di 64 tahun Kemerdekaan RI. Dan ini akan menjadi kebanggan di masa-masa mendatang. Namun, sepertinya masing-masing dari kita maunya berjalan sendiri. Seolah-olah dengan hanya riset sendiri kita sudah cukup. Memang bisa jadi, kita tidak tahu harus kemana, dan melakukan apa, bersama siapa? Untuk itu sepertinya KHI merasa perlu membantu masyarakat dalam hal ini. Film merah puith menurut saya bukan sekedar film, karena menyangkut sejarah, jati diri dan jiwa nasionalisme Indonesia. Apa lagi dibuat dengan melibatkan para pakar dibidangnya, dari Hollywood pula, dengan dana yang cukup besar. Ini pantas diacungin jempol. Di dalam "dibalik layar" film tersebut, ada pertempuran di dalam gedung tua entah dimana? Sepertinya mengulang beberapa film terdahulu. Dimana gedung tua pada film ini dibredel dengan tembakan, dan pastinya ini merusak struktur bangunan. Kata beberapa teman yang dekat dengan beberapa crew, akan ada film dua dan tiga nya, jadi yang rentetan tembakan di gedung tua belum masuk di film yang pertama. Yang paling penting pada kasus ini bagi KHI adalah kesesuaian film dengan tema dan latar belakang sejarah. Jangan berandai-andai saja. Kita tidak akan mampu membayangkan masa lalu, mengerjakan hari ini dan memprediksi masa depan kita, jika kita tidak memahami sejarah kita sendiri! :P Mari sama-sama kita kuatkan jati diri dan nasionalisme kita dengan berpijak pada Kesadaran Sejarah dan Budaya bangsa Indonesia! Kita siap bantu siapapun yang ingin belajar sejarah! Salam Historia, Asep Kambali, KHI. Pendiri / Ketua KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia Phone: (021) 3700-2345, Mobile: 0818-0807-3636 Mailing list: http://groups. Homepage: http://www.komunita --- Pada Rab, 19/8/09, Fandy Hutari <fandyhutari@
|
Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
__._,_.___
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment