Sekadar curhat tentang tulisan di blog saya yang diambil tanpa izin oleh dua buku. Sekalian berharap tulisan ini dibaca oleh kedua penerbit.
--
Sudah Dicuri, Dijual Pula
Niat awal aku ke toko buku Gramedia Matahari Denpasar Selasa malam kemarin adalah untuk beli buku kuliner Solo terbitan majalah Intisari. Buku ini akan aku jadikan referensi penulisan kuliner Bali oleh majalah bulanan terbitan Jakarta tersebut. Sejak sebulan lalu, aku memang sedang membuat liputan untuk Intisari. Namun buku ini ternyata tidak ada.
Aku malah nemu beberapa buku tentang kuliner Bali di toko tersebut. Ada dua yang menarik perhatianku. Salah satunya adalah Peta Lengkap Kuliner di Bali karya Ketut Rosmandana. Buku terbitan Exspresi Yogyakarta ini menambah kata "Benar-benar Memuaskan" di sampulnya. Buku lainnya aku baca sekilas juga lalu aku taruh kembali di tempat semula.
Nah buku karya Rosmanda itu yang menarik perhatianku. Dengan teknik skimming, membaca cepat, aku menemukan satu tulisan dengan judul yang sangat aku kenal, "Soto Karangasem, Weteng Wareg Gumi Ajeg". Tulisan ini ada di halaman 66 di buku setebal 79 halaman ini.
Begitu membaca judul tersebut aku langsung ingat slogan yang aku buat untuk soto sapi milik Pak Ngah, mertuaku. Slogan itu tercipta begitu saja pas Bali lagi kenceng-kencengnya kena demam Ajeg Bali sekitar tahun 2001. Waktu itu Pak Ngah sedang mendirikan warung baru di Jalan Cok Agung Tresna Renon. Nah, slogan itu kami pakai untuk memperkenalkan warung yang kini sudah pindah tersebut.
Judul yang sama juga aku pakai di tulisan yang pernah aku buat untuk The Jakarta Post yang versi Bahasa Indonesianya aku muat di Bale Bengong. Jadi aku sangat yakin bahwa tulisan itu memang mengambil dari tulisanku tersebut.
Keyakinan itu makin kuat ketika membaca tulisan sepanjang tiga paragraf tersebut. Makin jelas lagi karena foto yang digunakan memang fotoku yang ada di Bale Bengong. Foto Luh Manik, kakak ipar sedang menyendok soto sapi itu jelas-jelas aku ambil di warungnya di Jalan Nangka Selatan.
Aku yakin seyakin-yakinnya tulisan itu benar-benar mengambil dari blogku.
Membaca buku tersebut, aku langsung ingat buku lain yang pernah aku baca dan mengutip tulisanku di website Bali Blogger Community (BBC). Buku kedua ini ada di bagian Buku Baru di rak bagian depan. Judulnya UU ITE: don't be the next victim! Buku karya Merry Magdalena yang diterbitkan Gramedia Pustaka ini sudah aku lihat sekitar 1,5 bulan lalu.
Buku ini menarik perhatianku sejak awal karena menulis tentang Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). UU ini terkait erat dengan dua hal yang menjadi minatku, kebebasan informasi dan blogging. Aku juga beberapa kali mengkritis UU ini di blogku. Maka aku sudah kegeeran. Jangan-jangan buku ini mengambil sebagian materinya dari tulisanku di blog.
Mengikuti feeling, aku segera cek daftar pusatakanya. Dan benar, buku ini mencantumkan website BBC sebagai salah satu referensi. Tulisan yang dia ambil adalah yang berjudul Sepuluh Negara Berbahaya untuk Blogger. Tulisan ini aku muat di website BBC selain juga di blogku sendiri pada 5 Mei 2009 lalu. Ketika itu aku tidak memberi perhatian lebih karena melihat ada web BBC di daftar referensi tersebut. Aku sih mikirnya tulisan itu hanya dimuat sekilas.
Namun ternyata tidak. Setelah aku baca kemarin aku baru tahu bahwa tulisan tersebut dikutip semuanya. Ada beberapa yang diedit tapi prinsipnya tidak jauh berbeda.
Dua buku yang mengutip tulisanku di blog itulah yang kemudian membuatku berpikir. Kok gampang banget sih orang lain mengutip tulisanku dan menjualnya?
Pertama begini. Sejak awal aku membagi tulisan di blog adalah untuk berbagi pada orang lain. Karena itulah aku tidak memasang disclaimer atau apapun agar orang minta izin dulu padaku ketika mengutip atau bahkan mengambil isinya. Aku pikir pengetahuan kan memang untuk dibagi, bukan disimpan sendiri. Toh dari internet juga aku mendapatkan banyak pengetahuan lain.
Kedua, aku juga tidak berpikir mengambil keuntungan materi apa pun dari blogku. Karena itu aku tak tertarik memasang Adsense atau apapun yang mendatangkan keuntungan komersil dari blog.
Tapi ini kok aneh. Tiba-tiba ada orang lain mengambil isi blogku tanpa izin dan menjualnya. Kalau dia mengambil untuk kepentingan non-komersil sih silakan saja. Ambil sebanyak-banyaknya. Sebarkan seluas-luasnya. Bagiku itu sudah sangat menyenangkan.
Lha ini tidak. Sudah tidak minta izin untuk mengambil tulisanku, eh, menjualnya pula. Lha kok enak tenan. Sudah cuma ambil karya orang lain tanpa izin mereka mendapat keuntungan materi pula. Dia benar-benar mengakui begitu saja karya orang lain.
Pada buku pertama yang soal kuliner Bali yang paling parah. Dia malah tidak mencantumkan sumber sama sekali. Pada buku kedua masih mending karena mencantumkan linknya. Cuma ya kalo untuk dijual itu sebaiknya minta izin dulu. Lha wong aku saja tidak pernah mengomersilkan isi blogku kok malah dia menjual seenaknya.
--
Anton Muhajir
www.rumahtulisan.
www.balebengong.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment