Saatnya Perkuat Peran Konferensi Perdagangan dan Pembangunan UNCTAD (PBB) dan Kepercayaan Diri Pemerintahan Negara-negara Berkembang dan Miskin. UNCTAD dalam konferensi di Geneva, Swiss bulan Juli ini menegaskan bahwa kebijakan ekonomi 49 negara termiskin di dunia gagal memajukan pembangunan. UNCTAD juga menegaskan di negera-negara termiskin pada umumnya menjalankan kebijakan ekonomi yang disarankan IMF dan Bank Dunia (Kompas 18 Juli 2009) Menurut saya inilah saatnya atau momentumnya untuk memperkuat kelembagaan PBB tidak hanya UNCTAD tetapi juga lembaga-lembaga lainnya yang terkait dengan pembangunan. Saatnya untuk menggantikan dominasi lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam mengatur perekonomian negara-negara. Serta tak kalah pentingan memajukan peran UNCTAD untuk menggantikan kelembagaan WTO yang pada prakteknya hanya memajukan kepentingan negara-negara maju yang berwatak 'penjajah'. Mari kita liat apakah Pemerintah Baru Indonesia SBY-Boediono apakah tetap membebek saja kepada lembaga-lembaga seperti IMF, Bank Dunia, ADB ataupun menjadi anak manis di WTO, ataukah mengambil peran aktif dan memimpin bersama-sama negara-negara berkembang dan miskin melalui UNCTAD dan lembaga-lembaga PBB yang terkait lainnya untuk membalikkan neraca ekonomi dunia. Maaf kata. Sayangnya sementara ini saya harus katakan kita tidak bisa banyak berharap kepada SBY-Boediono. Kedepan kuncinya adalah pada tekanan gerakan rakyat atau gerakan sosial yang lebih kuat dan solid, disamping gerakan solidaritas rakyat di negara-negara berkembang dan miskin. selengkapnya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/07/resep-neoliberal-imf-dan-bank-dunia.html baca juga Belajar Dari Mr Krafs (Keluarga besar Sponge Bob) : Cermin Terbalik Negeri dan Bangsaku Merdeka, Percaya Diri, Berdikari http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/07/seri-kampanye-lingkungan-hidup-sponge.html
|
No comments:
Post a Comment