Setelah sukses dengan kumpulan buku puisi Keranda Emas ( Youth Corner ), kali ini Moch Satrio Welang berencana menerbitkan karya – karyanya melalui penerbit Sastra Welang Publisher dalam dua buku yang ditargetkan luncur di tahun 2010 mendatang. Buku yang pertama adalah Kumpulan Cerpen Sastrawan Bali Lintas Generasi yang kini sedang dalam tahap pengumpulan materi, tata letak dan tentu saja penggalian dana. Beberapa nama sastrawan besar Bali berhasil digandengnya diantaranya Putu Oka Sukanta, Abu Bakar, Frans Nadjira, Sunaryono Basuki, Oka Rusmini, Mas Ruscita Dewi, Putu Fajar Arcana, Gus Martin, Jiwa Atmaja, Putu Satria Kusuma, Made Adnyana Ole, Phalayasa, Wayan Sunarta, Nanoq da Kansas, Pranita Dewi, Sonia Piscayanti, Jauhar Mubaraq, Arik Sariadi, Purnama, Sudiani, Putu Rastiti, Frischa Aswarini, Saraswita Laksmi, dan Dadi Reza Pujiadi. Buku yang memuat cerpen para sastrawan Bali ini merupakan sebuah wujud pendokumentasian karya sastra yang menjadi penting sebagai bahan perbandingan studi kesusastraan modern Bali ke depannya. Tema – tema yang diangkat pun beragam, rupanya Satrio Welang sengaja ingin menampilkan pelangi dalam buku yang dirancang setebal 200 halaman ini. Kendati masih dalam perdebatan meja penerbit, namun kandidat judul yang paling kuat saat ini adalah 'Moksa.' Buku yang dirancang menjadi referensi kesusastraan modern ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberi warna dalam dunia kesusastraan di Bali, khususnya prosa. " Impian saya sejak kecil, memiliki buku kumpulan cerpen para sastrawan Bali dan membagikannya pada adik - adik kita yang masih duduk di bangku SD sebagai bahan bacaan mereka. Semoga bermanfaat! " harapnya. Buku lain yang rencananya juga akan diterbitkan oleh Sastra Welang Publisher di tahun 2010 adalah buku kumpulan Cerpen Metropop, 'Bali Romance.' Kali ini Satrio Welang coba berkarya lintas genre, yakni genre metropop. Buku chickleet ini akan memuat karya – karya metropop yang mengangkat problematika yang ada di kawasan pulau dewata Bali, disamping tema persahabatan, ketulusan dan tentunya percintaan. Adapun sayembara mencari para penulis muda masih terus dilakukan oleh Satrio Welang di jejaring situs sosial hingga saat ini. Namun beberapa nama yang berhasil digaet adalah Audrey Lamou, Tia Daniel, Dedi Kristian, Liza Irman, Devi Caroline, Joan Valentina, Nadya Nonie, Shinta Thandari, Ramadoni, Niswa Andromeda , Karenina Tyas, Felisia Dewi dan masih membuka kesempatan bagi para penulis muda yang lain yang ingin bergabung. Ketika ditanya mengapa mengangkat Bali sebagai latar cerita dan muara probematika dalam kumpulan cerpen ini, dia menjawab bahwa masih banyak hal yang dapat dijadikan inspirasi dalam menulis, salah satunya Bali. " Bali selalu kaya akan ide – ide segar, saya bosan dengan cerita yang didominasi latar Jakarta. Kami hidup di Bali dan waktunya kami bercerita " tandasnya. |
Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
No comments:
Post a Comment